Kode ICD 10 PUA 2022 : Gejala, Penyebab & Penanganan
Kode ICD 10 PUA – Pembuatan laporan kesehatan pasien merupakan salah satu tindakan yang wajib diberikan oleh tenaga medis atau dokter ketika memeriksa pasien. Nantinya dokter akan menuliskan penyakit dan penanganan, bahkan tidak lupa juga kode ICD 10 penyakitnya.
Untuk Anda yang tidak mengetahui kode ICD 10 itu merupakan sebuah sistem klasifikasi penyakit dan beragam jenis tanda, kelainan, komplain dan penyebab eksternal penyakit. Dari banyaknya penyakit yang ada, nantinya akan memiliki kode ICD 10 berbeda.
Selain dikenal dengan kode ICD 10, kode dari sebuah penyakit di tanah air juga dikenal dengan istilah kode diagnosa BPJS kesehatan. Nah pada kesempatan kali ini kami kodebpjs.com sendiri akan sajikan informasi mengenai kode ICD 10 dari salah satu gangguan kesehatan yang ada.
Di mana yang akan dibahas sendiri yaitu mengenai kode ICD 10 dari gangguan kesehatan yang terjadi pada perempuan atau wanita yaitu mengenai kode ICD 10 PUA. Apa itu PUA dan kode ICD 10-nya? Maka simak dan ikuti pembahasan kode ICD 10 di bawah ini sampai akhir.
Apa Itu PUA
Di mana PUA merupakan sebuah singkatan dari perdarahan uterus abnormal, di mana kondisi ini menyebabkan perdarahan vagina di saat Anda (perempuan) sedang tidak menstruasi atau haid. Siklus normal haid dipicu oleh sinyal dari hormon pada tubuh.
Jadi ketika hormon alami gangguan maka besar kemungkinan seorang perempuan bisa alami PUA atau perdarahan uterus abnormal. Lalu seberapa umum kondisi ini terjadi? PUA memengaruhi hampir setiap wanita paling tidak satu kali seumur hidupnya.
Kode ICD 10 PUA
Jika sudah mengetahui pengertian apa itu PUA, maka selanjutnya tinggal mengetahui kode ICD 10 atau kode diagnoasanya. Di mana kode ICD 10 dari gangguan perdarahan pada seorang perempuan yaitu N93.9 dan ini berbeda dengan kode ICD 10 pendarahan menstruasi biasa.
Penyebab PUA
Lalu apa penyebab PUA terjadi? Penyebab utama perdarahan uterus abnormal (PUA) yaitu ketidakseimbangan hormon reproduksi. Perempuan yang sedang alami masa puber dan menopause mungkin mengalami ketidakseimbangan hormon selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Dengan begitu nantinya hal ini bisa menyebabkan perdarahan tidak teratur seperti misalnya perdarahan deras atau hanya bercak-bercak. Biasanya darah tampak kecokelatan, pink, atau bahkan merah terang. Selain itu, beberapa kondisi medis yang menjadi penyebab PUA seperti:
- Endometriosis atau kondisi yang terjadi saat dinding rahim tumbuh di luar uterus, misalnya pada ovarium.
- Fibroid rahim muncul di rahim, dinding rahim, atau bahkan otot rahim.
- Konsumsi obat-obatan seperti pil KB, obat hormon, warfarin (Coumadin).
- Penyakit kelamin atau penyakit menular seksual seperti gonore dan klamidia.
- Polip rahim atau munculnya polip dalam rahim.
- Sindrom polikistik ovarium (PCOS) yang merupakan gangguan endokrin yang membuat tubuh wanita menghasilkan kelebihan hormon seks.
Gejala PUA
Untuk gejala atau tanda-tanda yang sering muncul pada gangguan terkait perdarahan uterus abnormal yaitu perdarahan muncul saat sedang tidak menstruasi. Namun, perdarahan juga bisa terjadi saat menstruasi, dalam kasus tersebut maka bisa alami beberapa hal seperti:
- Darah menggumpal atau ada gumpalan darah cukup besar.
- Muncul bercak-bercak darah.
- Payudara terasa lunak dan agak sensitif.
- Perdarahan lebih dari tujuh hari atau seminggu.
- Perdarahan menstruasi cukup atau bahkan sangat deras.
- Perut terasa begah.
- Terjadi perdarahan terjadi kurang dari 21 hari sejak menstruasi terakhir.
Pengobatan PUA
Saat mengalami hal tersebut atau lebih parah seperti misalnya alami pusing, lemas, tekanan darah rendah, detak jantung meningkat, kulit pucat bahkan sampai pingsan. Maka silakan konsultasikan kepada dokter agar mendapat penanganan atau pengobatan atas gangguan perdarahan uterus abnormal.
Nantinya dokter akan mendiagnosis terlebih dahulu mengenai agar memastikan jika itu adalah PUA dengan beberapa cara seperti USG, tes darah, biopsi endometerium. Selanjutnya dokter akan melakukan pengobatan sesuai dengan penyebab yang PUA terjadi seperti misalnya:
- Abalsi endometrium yang merupakan tindakan operatif yang dilakukan guna mematikan pembuluh darah penyebab perdarahan.
- Antiinflamasi non steroid berupa obat seperti Ibuprofen dapat digunakan sebelum siklus menstruasi berlangsung untuk meringankan gejala dan menurunkan jumlah perdarahan.
- Asam traneksamat berupa obat berfungsi untuk membantu pembekuan darah sehingga perdarahan dapat cepat dihentikan.
- Histerektomi yaitu pengangkatan seluruh uterus/rahim jika dirasa perdarahan sangat banyak dan sulit dihentikan dengan obat-obatan.
- Meskipun menjadi salah satu faktor risiko, pil KB jika digunakan secara rutin dalam jumlah tepat bisa berpengaruh dalam menjaga siklus menstruasi teratur.
Pencegahan PUA
Jika sudah tahu pembahasan kode ICD 10 sampai pengobatan yang perlu dilakukan saat terjadi gangguan PUA, maka Anda juga perlu mengetahui pencegahan yang bisa dilakukan. Diantara lain pencegahan PUA sendiri seperti misalnya:
- Konsultasi penggunaan alat kontrasepsi.
- Menjaga diri dari stres fisik maupun emosional agar hormon tetap seimbang.
- Selalu menjaga kebersihan organ kewanitaan.
- Selalu menjaga kondisi berat badan dalam kondisi yang stabil.
Itulah pembahasan mengenai kode ICD 10 dan informasi lain mengenai PUA atau perdarahan uterus abnormal Pada Perempuan dapat kodebpjs.com sajikan. Semoga dengan adanya pembahasan terkait kode ICD PUA di atas bisa bermanfaat bagi semua yang membutuhkan.
0 Response to "Kode ICD 10 PUA 2022 : Gejala, Penyebab & Penanganan"
Posting Komentar